Citigroup, bank terbesar di dunia berencana mem-PHK 53.000 karyawan di seluruh dunia dalam tiga bulan ini. The Big Three Amerika Serikat (General Motors, Ford dan Chrysler) terancam bangkrut jika Kongres AS tidak menyetujui permintaan dana talangan untuk mereka sebesar $ 25 milyar; dampaknya 3.000.000 orang akan kehilangan pekerjaan. DHL Express menutup sebagian operasinya di AS, sehingga 9.500 pekerjanya akan dirumahkan. YAHOO akan mengurangi 10% pekerjanya di seluruh dunia selama kuartal terakhir 2008. GE-Money India akan menutup separuh dari 170 cabangnya di India akibat resesi. Ini hanya cuplikan dari kasus yang semakin bertambah setiap hari.
Bagaimana di Indonesia?
Menurunnya permintaan pasar luar negri berakibat ekspor menurun, volume produksi menurun. Menurunnya ekspor ke Singapore mengakibatkan 100.000 pekerja di Batam akan terkena PHK. Industri minyak kelapa sawit yang tahun lalu "booming" kini banyak yang sudah menghentikan produksi karena ekspor merosot tajam sehingga stok menumpuk. Wakil Ketua KADIN, Chris Kanter, memperkirakan puncak PHK akan terjadi pada pertengahan 2009. Rabu 19 Nopember 2008 Menteri Sri Mulyani mengakui Indonesia yang ekonominya sudah dikelola dengan baik menjadi "korban ketidak-adilan" krisis dunia, dan memerlukan bantuan Internasional. Nilai tukar US Dolar sudah diatas Rp12.000,-.
Bagaimana Anda?
Badai krisis moneter dan perekonomian semakin menguat dan bergerak semakin cepat ke seluruh dunia, cepat atau lambat segala bidang usaha akan terkena dampaknya.
Meskipun sebagian pengusaha akan mengalami masa-masa sulit, namun yang paling menderita adalah kalangan pekerja. Nasib mereka di tangan pemilik perusahaan. Jika terkena PHK, sulit mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain pada masa krisis.
Jika Anda seorang pengusaha, apa yang harus Anda lakukan?
Evaluasi situasi pelanggan-pelanggan utama Anda, situasi bisnis mereka akan langsung mempengaruhi bisnis Anda.
Cari inovasi dan kreatifitas untuk meningkatkan penjualan.
Perhatikan pengelolaan piutang dagang Anda, tingkatkan penjualan tunai jika memungkinkan.
Kelola inventory secara efisien, batasi persediaan barang tanpa mengganggu kelancaran operasional.
Lakukan penghematan biaya operasional.
Jelaskan situasi krisis sekarang kepada karyawan agar mereka mau bersama Anda berjuang untuk survival.
Jika Anda seorang karyawan:
Hidup lebih hemat, batasi pengeluaran dan menabung lebih banyak.
Cepat "baca" situasi perusahaan Anda dan posisi Anda. Cukup amankah?
Kontak teman atau kenalan Anda yang sudah menjadi pengusaha, lebih sering bertemu mereka, siapa tahu nanti mereka bisa menjadi "malaikat penyelamat" Anda.
Mulai membaca buku atau mengikuti seminar bidang wirausaha, siapa tahu krisis kali ini justru "memaksa" Anda tidak menjadi orang gajian seumur hidup.
Pepatah yang masih relevan hingga sekarang mengatakan "Sedia payung sebelum hujan".
(Jim Mintarja - Founder & Master Coach of ACME Success International)
HOT NEWS terkait: